Renungan Akhir Tahun 2017
Renungan akhir tahun 2017 sebagai bahan evaluasi diri. Aku sudah tidak muda lagi. April tahun depan, aku akan memasuki usia 37. Bahkan itu seolah masih seperti kemarin. Sejak 2011, waktuku habis hanya di depan laptop. Sudah hampir 6 tahun. Untungnya, sekarang, menyadari usia makin udzur, aku mulai membiasakan kembali bergaul dengan lingkungan sekitarku. Bagi sebagian orang itu hal yang sangat mudah dan tanpa perlu dipikirin. Tapi,... tidak buatku.
Tahun ini banyak keputusan salah aku buat. Merintis bisnis dibidang aquarium tapi gagal dan lose hampir 20juta. Aku terbawa memori kesuksesan bisnis ini di masa lalu. Dulu waktu masih SMU, aku cukup sukses berbisnis ikan hias. Bermodal kepercayaan diri dan nekat tak terukur, hasilnya cukup membuat aku kaget. Gagal total. Aku tidak cukup paham dengan cara merawat udang hias. Apalagi, ceruk udang hias yang aku ambil sangat sangat riskan. Dari medio april sampai juni, hampir 90 persen udangku mati. Awalnya tidak ada niat untuk budidaya, namun apalah dikata, karena menjual hewan khususnya ikan otomatis juga harus melakukan stock. Dan, stock ini benda bernyawa. Otomastis juga harus paham cara perawatannya.
Sampai akhir tahun ini, masih ada beberapa puluh ekor udang hias yang tersisa di aquarium. Namun, rasanya gairahku sudah hilang mengingat puluhan juta yang hilang sia-sia. Mengobati kegagalan itu, aku mencoba beralih hoby yang sebenarnya udah aku lirik jauh sebelumnya. Bonsai. Sebenarnya ini gara-gara kepindahanku dari yang sebelumnya tinggal di kamar kos ke sebuah rumah kontrakan. Karena ada space kosong, maka ide kreatifku muncul buat membuat mini garden. Dari situlah kegemaranku akan tanaman mulai tumbuh.
Pada agustus 2017 kemaren aku mulai mengoleksi beberapa bahan bonsai. Tapi, ternyata tidak semua bahan bonsai sukses hidup ditempatku. Beberapa tanaman mati karena tidak bisa adapatasi dengan iklim panas surabaya. Aku suka pada bonsai karena disitu menggabungkan antara seni dan botani. Jadi masih ada kanal buat berekspresi. Hingga bulan Desember ini, sudah hampir 10 juta aku habiskan buat mengkoleksi beberapa bonsai dan bahan. Dan dari akhir bulan November kemaren, aku sudah menghentikan aktifitas beli bahan karena lahan sudah penuh dan lagian aku juga berniat membudidayakan saja yang ada. Sembari belajar memahami karakter masing-masing tanaman.
Rencana tahun 2017 untuk umroh pun gagal belum terlaksana. Aku ngga tahu, mungkin Tuhan juga belum mengijinkan sama halnya aku belum dipertemukan dengan jodohku. Berharap tahun 2018 besok, dua hal itu bisa terlaksana, terlebih jika bisa berangkat umroh dengan istri dan keluargaku.
Dari sisi bisnis tidak banyak yang berubah. Hanya ada satu klien baru yang aku handle di bidang pariwisata Lombok yaitu breezelombok.com . Mereka ingin menarget kata kunci paket wisata di Lombok dan paket tour labuan bajo. Berat memang, tapi kita sudah ada kesepakatan soal ini.
Klien lama seperti tenaga surya dan rental mobil lombok atau sewa mobil di lombok masih tetap terus dimaintenance. Karena ini amanah yang harus tetap dijaga. Semoga tahun depan bisa ada sesuatu yang baru dalam bisnis. Aku masih berupaya untuk bisa create sesuatu yang bisa bermanfaat buat banyak orang. Aku kerjakan ditengah waktu senggang saat me-maintenance website klien. Mudah-mudahan project sampingan ini bisa menjadi besar disaat yang tepat. Amin
Catatan renungan akhir tahun 2017 ini bukan untuk Anda baca karena memang saya tidak pernah meniatkan untuk konsumsi publik. Ini hanya bahan buat saya berkaca pada diri